HANYA tiga kata, namun memiliki makna yang dalam. ‘Menjaga para Penjaga’, sebuah kalimat pilihan yang tepat untuk menggambarkan kiprah PT. Bravo Satri Perkasa (BSP) dalam mewujudkan komitmennya menjaga kualitas para Satpam yang dilatihnya.
Usaha jasa pengamanan merupakan entitas bisnis yang banyak melibatkan pribadi-pribadi manusia. Kegiatan bisnis pengamanan ini merupakan bisnis yang mengelola banyak sumber daya manusia. Untuk itu, perlu sentuhan hati dalam mengelolanya. Nama baik perusahaan sangat tergantung oleh para Satpam yang ditempatkan di wilayahnya.
Sebagai perusahaan di bidang jasa pengamanan yang memiliki anggota sekitar 14.000 personil, BSP sangat concern dalam membina anggotanya menjadi lebih baik. Personil Satpam merupakan aset bagi perusahaan, melalui kinerja mereka BSP bisa tumbuh dan berkembang sampai saat ini.
President Director BSP, Joko PN Utomo mengistilahkan kegiatan peningkatan mutu anggota Satpam merupakan bagian dari proses ’Menjaga para Penjaga’.
Ya, menjaga para penjaga adalah proses membangun mental para anggota untuk terus profesional dan sesuai dengan jalur aturan perusahaan.
”Kalau para penjaga ini tidak dijaga, akan berakibat fatal. Artinya kebutuhan anggota harus menjadi perhatian manajemen, mulai dari menjaga hak-haknya, menjaga perilaku dan bahkan menjaga hati, BSP siapkan aturannya,” jelasnya.
BSP sangat menghargai profesi security, karena itu apa yang menjadi hak-hak security dan karyawan lainnya menjadi perhatian manajemen BSP. Bahkan BSP tak segan-segan memberikan reward kepada security berprestasi serta karyawan manajemen pengelolanya dengan memberangkatkan Ibadah Umrah untuk 10 orang security dan karyawan manajemen pengelolanya setiap tahun.
Joko menyadari bahwa peran Satpam adalah sosok yang penting baik di instansi pemerintah atau swasta. Mereka membutuhkan adanya Satpam sebagai perpanjangan tangan dari Polri. Karena perannya sangat vital, maka BSP sangat memperhatikan pendidikan, cara kerja, dan kesejahteraanya.
Saking banyaknya Satpam yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara, BSP melakukan pengawasan yang melekat termasuk dalam pengawasan haknya Satpam agar tetap terjaga dan tetap bekerja dengan baik.
‘Bekerja dengan hati’ demikian slogan yang selalu ditancapkan untuk menjadikan security yang lebih berarti. Diantaranya adalah sikap mengorangkan orang, memanusiakan Satpam, agar mereka merasa bermartabat, harga dirinya naik dan pekerjaannya sebagai profesi bisa diandalkan. “Untuk itu, kami harus membuat sistem pengamanan, pengawasan terhadap para Satpam BSP yang tersebar di Indonesia ini,” ujarnya.
Bekerja dengan hati, papar Joko, sesuatu yang menarik karena apapun pekerjaan kalau dikerjakan dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh, akan melahirkan profesionalisme. Begitu juga mendedikasikan diri menjadi Satpam untuk keamanan dan kenyamanan orang lain yang dilakukan secara ikhlas akan memiliki nilai yang sangat berarti bagi perorangan, keluarga dan perusahaan.
Dengan kesungguhannya, perusahaan yang dijaga akan memiliki nilai lebih untuk kliennya. Juga dengan kesungguhannya ia akan berarti bagi keluarganya. Maka ia akan menjadi sesuatu yang berarti.
Maka konsep hidup yang hidup, bermakna menjalani hidup yang bermanfaat bagi banyak orang. “Inilah antara lain pembinaan yang kita tekankan agar profesi Satpam ini menjadi sesuatu yang berarti bagi orang lain,” paparnya.[FR]