KSATRIA—Pokemon Go, ya begitulah nama game yang lagi tenar di penjuru dunia. Melalui permainan Pokemon Go, pengguna bisa menelusuri target di berbagai tempat. Saat itulah tanpa sadar pengguna bisa mengabadikan lokasi atau tempat di mana target monster berada. Artinya pemain sudah memberikan foto-foto lokasi penting tanpa sadar.

Heboh permainan Pokemon Go ini lalu mengusik Badan Intelejen Negara (BIN) untuk bersikap. Masyarakat diimbau agar tidak memainkan permainan Pokemon Go di kantor dan instalasi strategis karena menimbulkan risiko keamanan. Data sebuah lokasi dengan situasi dan pengamanannya secara real time (secara langsung) sangat diperlukan kalangan intelijen.

“Silakan saja yang menyukai game (permainan) ini untuk bermain dengan tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Namun, karena dalam game tersebut terdapat penggunaan kamera secara real time, maka muncul risiko keamanan jika dimainkan di kantor dan instalasi strategis,” kata Kepala BIN Sutiyoso di Jakarta, Jumat (15/7).

Dari informasi yang dihimpun, terdapat imbauan secara khusus untuk anggota TNI dan Polri, menyikapi permainan Pokemon Go sehingga ada antisipasi sejak dini. Permainan dengan menggunakan kamera smartphone (ponsel cerdas) dan melihat langsung animasi Pokemon di layar ponsel, tetapi background (latar layar) tetap gambar nyata suatu lokasi. Untuk itu disarankan tidak memainkannya dalam kesatrian militer/mess/komplek militer.

Secara terpisah, Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN Dradjad H.Wibowo, menyatakan pihaknya sepakat dengan peringatan bahaya aplikasi permainan Pokemon Go bagi keamanan negara.

“Penggunaan kamera secara real time di Pokemon Go mengandung risiko keamanan jika ada Pokemon yang muncul di lokasi dan atau instalasi yang memerlukan pengamanan tinggi. Lebih baik berhati-hati,” kata Dradjad dikutip beritasatu.com.

Dijelaskan, salah satu target intelijen adalah memperoleh data sebuah lokasi dengan situasi dan pengamanannya secara real time.

‎”Bayangkan jika ada anggota TNI yang kebetulan tugas jaga gudang amunisi. Tiba-tiba muncul pokemon di sekitarnya. Kamera dia on kan. Nintendo akan punya eyes on the ground terhadap gudang senjata itu. Atau pegawai bank yang kebetulan bertugas di ruangan data nasabah,” jelasnya.

Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin juga mengimbau secara tegas kepada para pejabat agar mengindari bahaya dari aplikasi game Pokemon Go. Dalam aplikasi tersebut terdapat pola real time dan real location yang dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hasanuddin menjelaskan bahwa biasanya ada dua metode dalam pencarian lokasi. Metode pertama adalah memancarkan sesuatu ‎kepada target dari sebuah titik, dimana arah dan derajatnya dihitung untuk memastikan lokasi target.

“Dengan dua dimensi itu saja, sudah diketahui posisi anda,” imbuh Kang TB, sapaan akrabnya.

Metode kedua adalah intersection, dimana target disorot dari dua buah titik. Persinggungan kedua titik itu lalu dihitung derajatnya untuk menentukan posisi target.

Maka ketika diingatkan agar permainan Pokemon Go tak dilakukan di kamp militer atau gudang senjata, Kang TB menyatakan dirinya sangat setuju. “Alat dan permainan itu jangan main di kamp, gudang senjata, atau restricted area. Mungkin prajurit sedang jaga atau main. Bahkan handphone saja bisa di-track posisinya dimana dengan sinyal atau dengan sistem satelit,” ‎jelasnya. [FR-berbagai sumber]

 

Share This: