KSATRIA | Jakarta — Menjelang tahun politik, satpam atau pasukan pengamanan dalam (Pamdal) Kantor KPU RI dibekali perlengkapan berupa rompi, helm, tameng hingga pentungan. Selain itu, mereka juga dilengkapi dengan 10 unit motor trail.

KPU menamakan mereka Pasukan Jagat Saksana. Pemberian nama ini kali pertama diperkenalkan di acara Konsolidasi Nasional Kesiapan Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 di Ancol, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Tampak puluhan satpam KPU berbaris rapi sembari mengenakan rompi, pelindung kaki dan tangan, serta helm yang semuanya berwarna hitam.

Sekretaris Jenderal KPU Bernard Dermawan Sutrisno mengatakan, saat ini terdapat 100 pamdal yang mendapat perlengkapan tersebut.

Bernard menjelaskan, biaya pembelian seragam dan perlengkapan bagi satu orang personel Jagat Saksana Rp 3.754.000. Jadi, biaya perlengkapan untuk 100 personel Jagat Saksana adalah 375.400.000.

Selain itu, lanjut Bernard, pihaknya membeli 10 unit motor trail untuk pasukan tersebut. Satu unitnya seharga Rp 33.756.392. Artinya, 10 motor trail menghabiskan anggaran Rp 337.563.920.

Secara keseluruhan, dana yang dihabiskan untuk perlengkapan 100 personel dan 10 unit motor trail adalah Rp 712.963.920.

“Perlengkapan di atas hanya untuk (pasukan Jagat Saksana) KPU pusat,” kata Bernard kepada wartawan, Sabtu (3/12/2022).

Bernard tak menyebutkan biaya yang dikeluarkan untuk melatih 100 personel Jagat Saksana itu di SPN Lido Polda Metro Jaya. Biaya untuk Pasukan Jagat Saksana di kantor-kantor KPU daerah, kata dia, belum dianggarkan.

KPU baru menetapkan jumlah pamdal yang akan disulap menjadi pasukan Jagat Saksana di setiap kantor KPU tingkat kabupaten/kota.

“Personel satpam/pamdal Jagat Saksana per kantor KPU kabupaten/kota sebanyak tiga orang,” ujarnya.

Dilaporkan Republika, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, pasukan Jagat Saksana ini ada di kantor KPU setiap tingkatan, mulai dari kantor KPU RI hingga kantor KPU kabupaten/kota. Sebelum diberikan perlengkapan, mereka dilatih terlebih dahulu di SPN Lido Polda Metro Jaya.

Hasyim menjelaskan, pasukan ini diperlukan untuk mengamankan kantor KPU. Mereka diberikan perlengkapan seperti pasukan anti huru-hara untuk menghadapi kericuhan atau konflik yang mungkin terjadi saat gelaran Pemilu Serentak 2024.

“Dalam situasi konflik itu, kan bisa menggunakan kekerasan fisik, bisa menggunakan kekerasan verbal. Jadi segala sesuatu harus kita antisipasi,” kata Hasyim kepada wartawan usai simulasi pasukan Jagat Saksana itu.

Saat pembukaan acara Konsolidasi Nasional KPU itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir langsung. Presiden memberikan sejumlah arahan kepada jajaran KPU, salah satunya soal efisiensi anggaran.

Sebab, kata Presiden, seluruh negara kini sedang menghadapi krisis multidimensi akibat pandemi, perang Rusia-Ukraina, dan ketegangan geopolitik lainnya. Karena itu, semua pihak di Tanah Air harus berhati-hati membuat kebijakan agar Indonesia tidak terpeleset ke lubang krisis ekonomi.

“Saya titip KPU harus bekerja dengan efisien memanfaatkan anggarannya dengan cermat dan efisien mengatur skala skala prioritas yang memang harus,” kata Jokowi.[Adm]

Share This: